IBX5981FE7FCD958 Harapan Baru Gibson Dengan CEO Dan Manajemen Baru

Harapan Baru Gibson Dengan CEO Dan Manajemen Baru

Guitarsquartz.net - 2018 mungkin bukan tahun terbaik Gibson. Setelah didera kerugian serta image QC yang buruk, kini Gibson berusaha bangkit kembali sebagai produsen gitar elektrik klasik yang sesaat sempat tenggelam di dunia pergitaran. Dibawah CEO serta manajemen baru, Gibson berusaha kembali untuk mengambil tempatnya sebagai salah satu produsen gitar premium.


Read More :
Gibson Perkenalkan Gitar Baru Untuk Tahun 2019
Tech 21 NYC Perlihatkan 3 Produk Baru Untuk Tahun 2019

Gibson Dan Berbagai Anak Perusahaannya

Gibson dalam perkembangannya juga mengakuisisi dan membuat berbagai anak perusahaan consumer product. Langkah ini awalnya dianggap dapat memajukan serta membesarkan pundi uang Gibson. Nyatanya, berbagai anak perusahaan Gibson pun harus dijual dan digunakan untuk menutup kerugian.

Baldwin Piano, Cakewalk, adalah beberapa brand yang terpaksa harus dilepas Gibson untuk lepas dari jerat kebangkrutan.


Gibson Dan Gitar Berteknologi Canggih

Gitar Gibson yang paling 'dibenci'? Gibson Firebird X

Gibson di bawah kepemimpinan Henry Juszkiewicz, Gibson berusaha menjadi brand lifestyle. Nyatanya langkah ini tidak cukup untuk memajukan image Gibson sebagai pembuat gitar elektrik untuk gitaris.

Selain itu Gibson juga membuat berbagai gitar dalam seri gitar "Guitar Of The Week"  dan "Guitar Of The Month" yang kadang memiliki desain aneh dan nyeleneh, yang hanya cocok untuk kolektor dan bukan untuk pemain gitar biasa.

Gibson juga kadang membuat berbagai gitar yang sedikit keluar dari desain klasik. Beberapa seri gitar kadang mendapat 'celaan' dari komunitas gitar online karena keunikan dan keanehan desain-desain gitar tersebut.

Penambahan Robot Tuner juga kerap mendapat penolakan dari pembeli Gibson, yang lebih memiliki tuner gitar konvensional. Bila ingin melepas tuner tersebut, tidak jarang pembeli gitar harus mengeluarkan biaya ekstra bila ingin mengganti dengan tuner gitar biasa. Padahal teknologi ini cukup canggih dan berguna bila harus berganti tuning secara cepat.

Tapi, yah, fans Gibson serta pembeli gitar biasa tidak terlalu tertarik dengan teknologi tersebut. Tampaknya alasan utama karena gitar-gitar tersebut berharga sangat mahal dan terlalu overpriced serta canggih untuk penggunaan gitar pada umumnya.

Belum lagi dengan diluncurkanya Firebird X. Gitar super lengkap dengan prosesor efek serta footswitch untuk menyimpan preset ini terlalu canggih dan nyeleneh. Meskipun teknologi yang dimiliki oleh Firebird X ini tergolong maju untuk gitar di jamannya, nyatanya tidak menarik buat gitaris.


Masalah QC (Quality Control) 

Beberapa pembeli Gibson kecewa dengan kualitas gitarnya

Ada desas desus bahwa berbagai signature artist Gibson mendapatkan gitar yang berada di bawah standar yang mereka harapkan, dan akhirnya beberapa signature artist ini berpindah ke pabrikan gitar lain. Sebuah isu dan rumor yang sering muncul, dan saya sendiri tidak dapat mengonfirmasi kebenarannya.

Tapi postingan di beberapa forum menunjukkan bahwa gitar gitar Gibson tergolong "hit and miss", yang berarti jika dapat yang bagus, maka Anda beruntung. Sedangkan orang lain belum tentu mendapat gitar sebagus yang kita miliki. Cukup banyak postingan serta video Youtube, sebagian berupa testimoni pembeli gitar Gibson yang kecewa lantaran gitarnya memiliki beberapa kecacatan yang seharusnya tidak ada pada gitar sekelas Gibson.


Gibson Bangkrut?

Gibson sempat menyatakan kebangkrutan pada tahun 2018

Puncak dari semua hal ini adalah saat Gibson menyatakan kebangkrutan pada tanggal 1 Mei 2018. Untuk mengatasi hal tersebut, Gibson harus menutup divisi Gibson Innovations. Divisi tersebut menjual berbagai perlengkapan audio di luar Amerika Serikat, dimana hal tersebut menjadi salah satu penyebab masalah keuangan Gibson.

Akhirnya pada bulan September 2018, Gibson berhasil keluar dari jerat hutang dan masalah finansial, menutup divisi lain yang tidak berhubungan dengan inti bisnis Gibson, yaitu instrumen gitar dan bass elektrik maupun instrumen lainnya. Henry Juszkiewicz pun mundur dari kursi CEO, walaupun dikabarkan masih berada di Gibson sebagai konsultan.

Kebangkitan Gibson Di Tahun 2019

Les Paul High Performance 2019

Efektif mulai November 2018, JC Curleigh (James Curleigh) diangkat sebagai CEO baru Gibson. JC sebelumnya sempat menangani Levi's, dan tahu betul bagaimana mengangkat image sebuah brand. Kini di bawah kepemimpinannya, Gibson perlahan-lahan mulai bangkit. Kembali tampil di NAMM  tahun ini, dan menyiapkan beberapa line up baru yang menjadi ciri khas Gibson ; gitar elektrik bergaya klasik namun dengan fitur modern.

Dari beberapa model yang sudah diperkenalkan di NAMM, para penggemar gitar serta komunitas gitar online ikut optimis dengan kembalinya Gibson di dunia pergitaran. Sang CEO baru, JC juga adalah seorang musisi, dan ia juga salah satu orang yang concern dengan image serta masa depan Gibson.

Ia berpendapat kurang lebih sama dengan sebagian besar orang, bahwa Gibson lebih baik tetap membuat gitar dan bass berkualitas dengan gaya yang disesuaikan jaman, namun tidak menyimpan terlalu jauh dari  desain klasik Gibson.


Gibson kini bangkit kembali dengan manajemen baru, CEO baru, line up baru, serta semangat di tahun yang baru. Kita dan semua penggemar gitar lainnya di seluruh dunia berharap sama, agar Gibson tetap terus membuat gitar-gitar keren untuk generasi yang akan datang.