IBX5981FE7FCD958 Jenis-jenis Pola Irama dalam Musik

Jenis-jenis Pola Irama dalam Musik

Leave a Comment


Guitarsquartz.net- Pola irama merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari musik. Irama menentukan ritme dari sebuah lagu atau komposisi musik. Tanpa irama, sebuah lagu akan terdengar tidak teratur dan tidak memiliki daya tarik.

Pola irama merupakan salah satu bagian penting yang harus dipahami oleh setiap orang yang ingin belajar musik. Tanpa pemahaman yang baik tentang pola irama, seseorang akan kesulitan dalam memainkan sebuah lagu atau menciptakan komposisi musik yang baik. 

Pola irama dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut :

1. Pola irama rata

Pola irama rata adalah pola yang memiliki pembagian yang merata di bagian atas dan bagian pulsa. Jenis pola ini umumnya ditemui dalam lagu-lagu anak. Sebagai contoh, lagu Topi Saya Bundar yang berikut liriknya: "Topi saya bundar, Bukan topi saya."

2. Pola irama tidak rata

Pola irama tidak rata adalah pola yang memiliki pembagian nada yang tidak sama antara pola dengan pulsa. Pola ini merupakan kebalikan dari pola irama rata. Sebagai contoh, lagu berjudul "Ruri Abangku" karya AT. Mahmud dengan lirik "Ruri adalah abangku, Rajin dan senang belajar, Dengan menyandang tas di bahu, Berhitung, menulis, membaca, Tak lupa diulang di rumah, Ingin akupun demikian, Serajin Ruli abangku."

3. Pola suku bangsa

Pola suku bangsa adalah pola irama musik yang menjadi ciri dari suatu daerah, suku, atau bangsa. Contohnya adalah irama dari India, Arab, Latin, Melayu, dan lainnya. Orang-orang pasti bisa merasakan perbedaan antara lagu-lagu yang berasal dari Melayu dan lagu-lagu yang berasal dari Jepang, dimana lagu-lagu Melayu cenderung memiliki cengkok yang dalam sementara Jepang tidak memilikinya.

4. Pola sincope

Pola sincope adalah pola yang terbentuk ketika pulsa yang seharusnya tidak mendapat tekanan berpindah ke aksen kuat dari pulsa yang seharusnya mendapat tekanan. Sebelum mempelajari pola ini, penting untuk memahami pola irama terlebih dahulu. Pola sincope sering ditemui dalam musik orkestra.

5. Pola ostinato

Pola ostinato adalah pola nada yang dinyanyikan berulang. Namun, jika terdapat lebih dari satu variasi nada, pola ini disebut dengan ostinanti. Pola ini sering digunakan dalam musik klasik seperti Bitter Sweet Symphony. Pola ostinato atau ostinanti berasal dari Italia dan menunjukkan pengulangan musik secara terus-menerus. Pola ini telah diperdengarkan sejak abad ke-15. Di belahan bumi timur, pola irama ostinato juga mulai berkembang, misalnya karya yang diciptakan oleh Akira Ito Masamura Shizo.

6. Polirotmik

Polirotmik adalah penggunaan beberapa pola nada secara bersamaan yang menghasilkan nada yang khas dengan tekanan kuat dan rendah yang serentak. Sebagai contoh, pola irama dalam kesenian musik Jawa yang menggunakan gong, kendang, dan alat musik lainnya secara bersamaan dapat menciptakan irama polirotmik.

7. Polimerik

Polimerik adalah irama yang tercipta dari beberapa instrumen yang dimainkan secara bersamaan dengan pola yang berbeda, sehingga membuat lagu atau musik terdengar lebih kompleks. Pola ini berbeda dengan lagu anak yang menerapkan pola rata atau tidak rata.


Mempelajari pola irama merupakan hal yang penting bagi siapapun yang ingin belajar musik. Selain membantu dalam memainkan sebuah lagu, memahami pola irama juga dapat membantu dalam menciptakan komposisi musik yang lebih baik. Jadi, bagi kamu yang ingin belajar musik, jangan lupa untuk mempelajari pola irama yang ada. Semakin baik pemahaman kamu tentang pola irama, semakin baik pula kualitas musik yang akan kamu hasilkan.

Dengan memahami pola irama yang beragam, kita dapat memainkan atau menciptakan musik dengan lebih terarah dan terstruktur. Pola irama juga menambah kekhasan dari sebuah lagu atau komposisi musik, sehingga membuatnya lebih menarik untuk didengarkan. Oleh karena itu, pemahaman tentang pola irama sangat penting bagi siapa saja yang ingin belajar musik atau menjadi musisi



0 comments: